JAKARTA (ANTARA) – Indonesia berupaya memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan di bidang ketenagakerjaan, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), pelatihan kerja, beasiswa, dan program bantuan teknis lainnya.
“Di bawah kepemimpinan Menteri Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja Korea Selatan Lee Jung-sik, saya yakin kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, khususnya di bidang sumber daya manusia, akan terus berkembang dan stabil,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja, Anwar Sanusi, dalam keterangannya, Sabtu.
Dalam pertemuan bilateral yang digelar pada Jumat (21/7/2023) di Indore, India, Sanusi mengatakan kementeriannya mengajukan proposal bertajuk india’s Development Plan on OSH Policy akhir 2022 bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Korea Selatan dan Korea Occupational Safety and Health Agency.
Proposal tersebut disampaikan dalam kerangka kerja sama Official Development Assistance (ODA), yaitu Policy Advisory Program for the Development of OSH Law and Policies,
Namun, dia mengatakan pemerintah Indonesia belum mendapatkan informasi yang jelas dari pemerintah Korea Selatan tentang hasil evaluasi proyek tersebut.
“Kami berharap proposal ini dapat disetujui oleh pemerintah Korea Selatan dan dapat segera kami implementasikan. Melalui kerja sama ini, kami akan mendukung reformasi pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk revitalisasi Pusat Kesehatan dan Keselamatan Kerja,” imbuhnya.
Sanusi mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan salah satu kementerian yang aktif mengikuti World Expo yang diadakan setiap lima tahun sekali.
Pada World Expo 2020 di Dubai, Kemenaker berkesempatan menggelar pameran bersama beberapa perusahaan di Paviliun Indonesia. Kementerian juga menyelenggarakan Forum Bisnis Ketenagakerjaan yang mempertemukan pemerintah, pengusaha dan pencari kerja.
“Untuk World Expo Osaka 2025, Kemenaker juga telah mendaftarkan timnya. Kami berharap Kemenaker dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan World Expo, khususnya pada masalah ketenagakerjaan dan promosi serta perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.
Berita terkait: Indonesia berupaya mengintensifkan perdagangan bilateral dengan Korea Selatan
Berita terkait: Indonesia, Korea Selatan kembangkan teknologi pengelolaan sampah
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala