Desember 27, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Indonesia berencana mengimpor 1 juta ton beras dari China

Indonesia berencana mengimpor 1 juta ton beras dari China

Pemerintah Indonesia ingin mengimpor satu juta metrik ton beras dari Tiongkok, kata Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) pada hari Selasa.

Negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, dengan populasi 270 juta jiwa, telah menugaskan Badan Pengadaan Pangan Bulak untuk mengimpor 2,3 juta metrik ton beras tahun ini untuk membantu mengurangi dampak pola cuaca El Niño – yang biasanya terkait dengan peristiwa cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga kebakaran. kekeringan. – Cuaca hangat mengancam panen di wilayah-wilayah pertumbuhan utama di Asia.

Diperburuk oleh fenomena cuaca El Niño dan kekeringan di banyak wilayah di negara ini, NFA memperkirakan produksi beras akan menurun sebesar 5% hingga 7% tahun ini dari tahun lalu sebesar 31,54 juta ton.

“Kami telah membuka opsi untuk mengimpor satu juta metrik ton beras dari Tiongkok. Presiden mendiskusikan hal ini dengan rekan-rekannya selama KTT ASEAN,” Arief Prasetyo Adi, ketua NFA, mengatakan kepada Reuters.

Arif mengatakan Indonesia juga sedang melakukan pembicaraan dengan Kamboja yang telah menyetujui ekspor beras sebanyak 10.000 metrik ton.

Indonesia mengimpor 1,59 juta metrik ton beras pada periode Januari-Agustus, naik dari 237.146 ton pada periode yang sama tahun lalu, menurut badan statistik negara.

Lebih dari separuh ekspor berasal dari Thailand sebesar 802.000 ton, diikuti oleh Vietnam sebesar 674.000 ton, India sebesar 66.000 ton, dan Pakistan sebesar 45.000 ton.

Harga beras telah naik ke level tertinggi dalam satu dekade. 14.000 rupiah ($0,91) per kilogram naik rata-rata 16% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, tertinggi setidaknya sejak Maret 2017, menurut data bank sentral.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meyakinkan cadangan beras negara mencukupi di tengah kenaikan harga.

($1 = 15.485.0000 rupee) (Laporan oleh Devi Kurniavati, Editing oleh Lewis Heavens)