JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah berencana membuka toko Windownesia di Turki dan Arab Saudi setelah sukses meluncurkan toko di Perth pada 11 Oktober 2023, kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir.
Windownesia merupakan toko yang memamerkan produk dalam negeri ke luar negeri dengan tujuan untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat luas.
“WNI juga banyak yang berwisata ke Turki dan Arab Saudi. Mereka pasti bangga melihat produk dalam negeri kita bisa menembus pasar internasional,” kata Menkeu dalam jumpa pers di Gedung Sarina, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah berharap dapat mendorong dan merangsang permintaan merek Indonesia di pasar internasional dengan membuka lebih banyak toko Windownesia di negara lain.
Menteri menginstruksikan PT Sarinah untuk menjaga keberlangsungan Windownesia untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal dalam meningkatkan visibilitas produknya di pasar global.
“Produk Indonesia tidak kalah dengan produk luar negeri. UMKM kita juga punya standar internasional,” tegas Tohir.
Ia mengatakan Windownesia merupakan wujud diplomasi budaya Indonesia dan wujud nyata dukungan BUMN terhadap pengembangan UMKM. BUMN juga memberikan pembiayaan, pendampingan dan akses pasar serta dukungan pengembangan merek kepada UMKM.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati, mengatakan kehadiran Windownesia di Arab Saudi dan Turki akan membuka peluang bagi negara asing untuk mengenal Indonesia.
“Ini bisa dilihat dalam bentuk makanan atau produk lainnya. Masyarakat bisa lebih memahami Indonesia dan merencanakan perjalanan berkunjung ke Indonesia,” imbuhnya.
Menurut dia, pendirian toko Windownesia di Perth, Australia, merupakan hasil kerja sama antara PT Sarinah dan Dufry International AG selama lima tahun dan berpotensi diperpanjang.
Produk UMKM yang dijual di Windownesia dipilih sendiri dan berasal dari beberapa kategori dan merek terkemuka seperti kopi Luak, teh, dan minyak atsiri Indonesia, ujarnya.
Produk UMKM yang dijual di Toko Windownesia setidaknya dapat diakses di toko Sarina dan toko bebas bea, dan umumnya hadir dalam desain dan kualitas yang lebih baik. Diharapkan UMKM termotivasi untuk meningkatkan kualitas produknya agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Selain itu, produk yang dijual di Windownesia harus memenuhi standar ekspor dan memerlukan perizinan, lanjutnya.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala