Jakarta (VNA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan mengatakan negara tidak akan mengimpor. Bahan bakar fosilMulai tahun 2045 akan dikembangkan potensi kelapa sawit sebagai bahan bakar alternatif.
Berbicara pada acara sampingan di Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEEF) 2023 di Davos, Swiss, dia mengatakan Indonesia saat ini sedang meneliti potensi kelapa sawit dan bertujuan untuk memproduksi sekitar 100 juta ton minyak kelapa sawit pada tahun 2045.
Menteri mengatakan bahwa setidaknya 30% dari produksi minyak sawit akan digunakan untuk industri makanan dan 70% sisanya akan digunakan untuk produksi etanol, sehingga negara tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil mulai tahun 2045 dan seterusnya.
Ia mengatakan pengembangan bahan bakar alternatif merupakan salah satu dari lima pilar ekonomi hijau yang diterapkan Indonesia.
Empat pilar lainnya adalah dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan, penggunaan transportasi rendah karbon, pengembangan industri hijau, dan penguatan penyerap karbon.
Menurut Luhut, peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan akan mendorong terwujudnya net-zero emission pada tahun 2060, sehingga penggunaan produk turunan minyak sawit akan berdampak besar di tahun-tahun mendatang.
Ia mengakui pemerintah Indonesia telah melarang izin perkebunan kelapa sawit, sehingga produksi perkebunan bisa meningkat dari 2,3 ton per hektar menjadi 8-10 ton per hektar dalam 10-15 tahun ke depan.
Selain itu, kebijakan pelarangan tersebut bertujuan untuk mengurangi deforestasi akibat perluasan perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, sebagai produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar dunia, Indonesia telah menerapkan program wajib sejak 2008 untuk mendorong penggunaan biodiesel berbasis CPO. Program wajib ini bertujuan untuk mengurangi impor dan meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil. Energi terbarukan, serta mengurangi emisi dari penggunaan bahan bakar fosil, tambahnya./.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala