Oleh Yvette Tanamal (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Kamis, 13 Oktober 2022
Ketika para pemimpin negara-negara industri kaya Kelompok Tujuh (G7) berusaha untuk menggarisbawahi “sanksi keras” mereka terhadap Rusia pada pertemuan darurat pada hari Selasa, hari yang sama Indonesia memprioritaskan “mengesampingkan politik” untuk memajukan stabilitas ekonomi. Kepentingan nasional pada KTT Kelompok 20 di Bali pada bulan November.
Para pakar berkumpul di Jakarta untuk seminar pelatihan tahunan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang dihadiri oleh Menlu Redno LB Marsudi dan Menko Perekonomian Erlanga Hardando. Seminar bertajuk “Kerjasama Kepemimpinan G20: Rantai Pasokan dan Konektivitas Global”, sangat berfokus pada peluang yang dapat diambil Indonesia selama kegiatan G20 selama seminggu.
Di antara krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan persaingan kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik, Retno mengatakan dalam sambutan pembukaannya bahwa tahun ini telah “sangat menantang” dan “sangat sulit” dalam urusan G20. Dengan latar belakang ini, terlepas dari perkembangan eksternal yang tidak pasti, para pembicara menekankan bahwa Indonesia tidak boleh melupakan agenda ekonomi dan prioritas perdagangannya sendiri.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala