Tujuan (pameran, red.) adalah untuk menunjukkan bahwa kepresidenan G20 Indonesia tidak hanya berbicara tentang ide.
Padung, Bali (Antara) – Indonesia akan mengundang negara-negara G20 pada Pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (LEMM) untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih inklusif guna memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi penyandang disabilitas, kata Menteri Sumber Daya Manusia Aida Faucia.
“Masuknya pasar tenaga kerja (akan menjadi isu prioritas bagi Indonesia, red). Saya kira pasar kerja harus dibuka lebih banyak untuk penyandang disabilitas,” ujarnya saat meninjau persiapan pelaksanaan LEMM G20 2022 di Jakarta, Senin. .
Diselenggarakan di bawah Jalur Sherpa, LEMM G20 adalah pertemuan tingkat menteri yang akan menindaklanjuti hasil pertemuan Kelompok Kerja Kerja (EWG) lima kali tentang penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. , keselamatan dan kesehatan kerja, serta menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif.
Rapat tingkat menteri akan dilaksanakan pada 14 September 2022 di Desa Jimbaran, Kabupaten Padung, Provinsi Bali. Sementara itu, pertemuan G20 EWG ke-6 akan dilaksanakan pada 12 dan 13 September di Desa Jimbaran.
Menurut Menkeu, pemulihan ekonomi global saat ini dari pandemi COVID-19 harus menjadi peluang bagi semua negara untuk memperkuat kerja sama agar pasar kerja lebih inklusif sehingga tidak ada yang tertinggal.
Oleh karena itu, kementeriannya juga mengadakan pameran yang menampilkan praktik terbaik Indonesia dalam membuka pasar kerja bagi penyandang disabilitas di tempat LEMM G20.
Beberapa lembaga swadaya masyarakat seperti DNetwork dan Menembus Batas berpartisipasi dalam pameran untuk menunjukkan kontribusi berbagai pemangku kepentingan dalam mengembangkan pasar kerja yang lebih inklusif di Indonesia.
“Tujuan dari pameran ini adalah untuk menunjukkan bahwa Kepresidenan G20 Indonesia tidak hanya berbicara tentang konsep, red. Namun, kami memiliki contoh (konkret) atau panutan (dalam mengembangkan pasar kerja yang inklusif) yang selalu kami gaungkan di G20. pertemuan EWG,” tambah Fauziyah.
Selain mengembangkan pasar tenaga kerja yang lebih inklusif, Indonesia telah mengangkat tiga isu prioritas di LEMM G20, termasuk produktivitas berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja berkelanjutan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, termasuk penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja yang lebih efektif. Untuk meningkatkan stamina mereka.
Berita Terkait: G20: Indonesia Ingin Sepakati Deklarasi Menteri Tenaga Kerja
Berita Terkait: Kementerian BNSP Kembangkan Skema Sertifikat Penyandang Disabilitas
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala