Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aribin Tasrif mengumumkan ExxonMobil berencana melakukan eksplorasi bersama untuk menggali potensi cadangan migas di Indonesia.
Meski lokasi pasti perusahaan AS tersebut akan melakukan studi bersama masih dirahasiakan, Arifin yakin komitmen tersebut akan selesai pada akhir tahun ini.
“Mereka akan mulai pada akhir tahun ini. Mereka akan melakukan survei dan survei seismik. Khusus wilayahnya dirahasiakan,” kata Arifin saat berkunjung ke Lapangan Banyu Uribe, Blok Cebu, Jawa Tengah, Jumat, 9 Agustus 2024.
Dwi Soetjipto, Ketua Satuan Tugas Pengaturan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menekankan pentingnya kegiatan eksplorasi ExxonMobil bagi Indonesia, terutama mengingat terus menurunnya produksi minyak nasional.
“Kegiatan eksplorasi seperti ini sangat diperlukan karena hanya cadangan baru yang lebih besar atau yang kita sebut ‘giant discoveries’ yang dapat memperbaiki kurva produksi minyak nasional,” kata Tiwi.
Pembangunan ini dipandang sebagai langkah penting untuk mengatasi penurunan produksi minyak Indonesia dan menjamin keamanan energi negara di tahun-tahun mendatang.
Sebelumnya, ExxonMobil turut serta dalam Carbon Capture Storage/Carbon Capture Use Storage (CCS/CCUS) di Indonesia bersama Pertamina Hulu Energy (PHE), anak perusahaan minyak dan gas negara PT Pertamina. PHE dan ExxonMobil mendirikan Pusat Teknologi CCS/CCUS di Offshore Southeast Sumatra (OSES).
PHE dan ExxonMobil mengidentifikasi potensi penyimpanan karbon dioksida (CO2) hingga 3 gigaton di ladang migas Pertamina dengan nilai investasi US$2 miliar.
Pengembangan pusat CCS dengan ExxonMobil mewakili potensi peluang penghematan CO2 dan peluang bisnis baru untuk proyek dekarbonisasi di Asia Tenggara.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala