Candi Borobudur yang tercatat dalam Guinness World Records sebagai situs arkeologi terbesar di dunia, merupakan cerminan kesatuan budaya antara Pakistan dan Indonesia.
Indonesia baru-baru ini meluncurkan model miniaturnya pada pameran lima hari di Lok Wirsa, yang menarik banyak sejarawan dari seluruh negeri.
Syeda Shanzai, mahasiswa geografi di Universitas Panjab, merangkum beberapa fakta geologis yang mencengangkan tentang Candi Borobudur. Dikenal sebagai salah satu situs warisan budaya paling terkenal di dunia, candi ini memiliki luas 15.129 meter persegi, tinggi 42 meter dengan 10 tingkat, panjang realistis lebih dari 1 km dan terdiri dari 72 stupa. terletak di pulau Jawa, Indonesia dan dibangun pada tahun 800 M oleh penguasa Dinasti Sailendra. Monumen ini adalah candi Buddha dan tempat ziarah umat Buddha, ”katanya.
Berbicara kepada APP, seorang arkeolog Indonesia yang menghadiri pameran tersebut menceritakan sejarah yang mencengangkan tentang ditinggalkannya candi tersebut. Candi Borobudur tersembunyi di bawah lapisan abu vulkanik dan vegetasi selama berabad-abad. Fakta di balik ditinggalkan dan diabaikan tetap menjadi misteri hari ini. Beberapa sumber menunjukkan bahwa periode ditinggalkan terjadi antara 928 dan 1006, ketika Mabu Sindok pindah ke Jawa Timur. , ibu kota Kerajaan Medang, setelah serangkaian letusan gunung berapi, namun belum dapat dipastikan apakah pergerakannya memengaruhi ditinggalkannya Candi Borobudur.
Sejarawan Maheen Mirza, yang menghadiri pameran tersebut, mengatakan kepada APP tentang pentingnya candi. “Bahkan setelah ditinggalkan, Candi Borobudur tidak sepenuhnya dilupakan. Namun, cerita rakyat secara bertahap mengubah konsepnya dari legendaris menjadi lebih takhayul, dan orang-orang mulai mengasosiasikannya dengan nasib buruk dan kesengsaraan. Jurnal-jurnal Jawa Kuno, juga dikenal sebagai Babat, menyebutkan peristiwa-peristiwa malang yang terkait dengan monumen itu.
Menurut Babat Tana Javi (Sejarah Jawa), tugu itu merupakan faktor berbahaya bagi pemberontak Mas Tana yang memberontak melawan Raja Mataram pada tahun 1709. Disebutkan bahwa Bukit Reddy Borobudur dikepung dan para pemberontak dikalahkan. dan dihukum mati oleh raja.
Kuil, yang secara misterius tidak digunakan selama beberapa dekade, ditemukan pada abad ke-19. Setelah penaklukan, Jawa berada di bawah pemerintahan Inggris dari tahun 1811 hingga 1816. Gubernur yang ditunjuk memiliki minat yang besar pada sejarah Jawa dan mengumpulkan barang antik Jawa. Dalam perjalanan penjelajahan ke Semarang pada tahun 1814, ia diberitahu tentang sebuah monumen besar jauh di dalam hutan di dekatnya. Dia memerintahkan pohon-pohon di daerah itu untuk ditebang, tumbuh-tumbuhan dibakar dan bumi digali untuk mengungkapkan monumen itu. Gubernur sendiri dikreditkan dengan menemukan monumen dan membawanya ke perhatian dunia.
Saat berbagi fakta tentang candi, seorang pemandu Indonesia menyebutkan bahwa candi Borobudur dibangun tanpa menggunakan lem. Candi Borobudur terbuat dari batu. Setiap potongan batu disusun tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini ditumpuk dengan hanya beberapa pola untuk mengikat satu sama lain.
Pada pembukaan pameran, Dubes Dugio menekankan perlunya mempromosikan dan memperkuat ikatan budaya yang ada antara kedua negara bersaudara.
Berbicara kepada APP, ia mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah salah satu peradaban tertua di dunia dan negaranya sedang memperluas kerjasama di berbagai bidang termasuk pariwisata, pendidikan dan perdagangan. Pameran ini tidak hanya berhasil memamerkan kesamaan budaya antara kedua negara tetapi juga mengajak penonton untuk belajar tentang sejarah Indonesia dan Pakistan.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala