Demonstrasi pengisian EV di Bangkok International Motor Show. Baterai EV menggunakan nikel sebagai komponen utama, dan BCPG mencari investasi di segmen tersebut. Patipat Janthong
BCPG yang terdaftar di SET, cabang pembangkit listrik dari raksasa energi Bangchak Corporation, mengincar peluang investasi baru di Indonesia terkait nikel, bahan baku utama untuk membuat baterai kendaraan listrik (EV).
Ide tersebut muncul setelah pembicaraan dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang menjalankan bisnis pertambangan nikel dan bertujuan untuk mengembangkan bisnis yang terkait dengan EV baterai dan ekosistem EV.
“Kami pertama kali berbicara tentang kerja sama, tetapi pembicaraan itu tidak meyakinkan,” kata Rujiroj Leelaruji, wakil presiden BCPG dan pakar inovasi energi, seraya menambahkan bahwa rencana investasi masa depan memerlukan persetujuan Bangchak.
BCPG sedang mencari peluang bisnis baru di pertambangan nikel untuk memperluas bisnis hulu Bangchak di pertambangan lithium, katanya.
Pada 2017, Bangchak berinvestasi dalam bisnis pertambangan litium di Argentina sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk meluncurkan bisnis terkait EV yang dipromosikan oleh pemerintah Thailand.
Mr Rujiroj bertemu dengan para eksekutif IPC selama Konferensi Teknologi Baterai dan Kendaraan Listrik ASEAN pertama di Bali, Indonesia. Festival tiga hari berakhir pada 11 Mei.
“IPC sangat tertarik untuk bekerja sama dengan investor asing, terutama di sektor kelistrikan, karena memiliki pengalaman di pertambangan tetapi tidak ada di kelistrikan atau kendaraan listrik,” katanya.
Dengan populasi 278 juta jiwa, Indonesia berpotensi menjadi pasar EV utama, seperti yang diperkirakan oleh UN Population Fund. Bali sendiri memiliki 4 juta sepeda motor listrik.
BCPG mengoperasikan fasilitas pembangkit listrik terbarukan di Thailand dan luar negeri. Perusahaan juga memiliki bisnis baterai dan sedang meneliti bagaimana memanfaatkan teknologi energi hidrogen. Bangchak berharap produksi tambang litiumnya akan dikirim secara bertahap ke pasar pada paruh kedua tahun 2023. Tambang lithium memiliki kapasitas produksi 6.000 ton per tahun.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala