Bahasa Indonesia, bahasa resmi dan nasional Indonesia, ditetapkan sebagai bahasa resmi oleh UNESCO pada Sidang Umum baru-baru ini di Paris.
Tindakan resmi untuk menghormati bahasa di 17.500 pulau yang membentuk kepulauan Indonesia dikukuhkan pada sidang Majelis Umum UNESCO ke-42 pada bulan November. Selain bahasa Arab, Cina, Inggris, Prancis, Hindi, Italia, Rusia, Spanyol, dan Portugis, Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi ke-10 UNESCO.
Mohamed Omar, Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Andorra dan Monaco sekaligus Wakil Tetap untuk UNESCO, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh lebih dari 275 juta orang. Secara global, silabus Bahasa Indonesia digunakan di 52 negara, dengan sekitar 150.000 penutur asing.
“Mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Majelis Umum UNESCO akan memberikan dampak positif bagi perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tidak hanya di tingkat nasional tetapi di seluruh dunia,” ujarnya. Berita Antara.
Pengakuan resmi atas bahasa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran budaya dan ekonomi Indonesia di seluruh dunia. Hal ini menyoroti komitmen Indonesia terhadap pengembangan budaya dan hubungannya dengan negara lain. Dalam 11 poin menjelang akhir, dokumen resmi UNESCO menyatakan:
“Mengakui Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Majelis Umum UNESCO tidak hanya akan memastikan penyebaran informasi yang setara, meningkatkan konten, menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih dalam terhadap bahasa dan sastra, namun juga memperkuat kerja sama dengan UNESCO dan memperkuat komitmennya. Untuk memajukan budaya global, perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal ini diharapkan dapat meningkatkan keunggulan Indonesia di dunia internasional, mendorong kerja sama yang lebih besar, serta memberi manfaat bagi negara dan kerja UNESCO di seluruh dunia.
“Bahasa Indonesia telah menjadi pemersatu bangsa sejak masa pra kemerdekaan, khususnya melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928, sehingga mampu menghubungkan berbagai suku bangsa di Indonesia,” tambah Mohamed Omar.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala