
berbicara Desain Kosmetik-AsiaCo-CEO Nuget Filipa mengungkapkan bahwa merek tersebut akan debut di Indonesia dengan dua toko terpisah akhir tahun ini.
Ia juga memiliki kontrak dengan department store besar di negara tersebut, termasuk Galeries Lafayette, SOGO dan Seibu.
“Indonesia adalah pasar besar yang sangat menyukai wewangian. Wewangian mencakup 25% bisnis kosmetik di sana, dan kemewahan terus berkembang.kata Philippa.
Oleh karena itu, perusahaan ingin berekspansi lebih jauh di Asia Tenggara dengan menargetkan pasar seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Kami ingin berinvestasi pada rute perjalanan. Ini sangat baik bagi kami di Timur Tengah, tempat-tempat seperti Dubai. Kehadiran kami di sana berdampak pada kawasan Asia Pasifik. Kami berencana untuk membukanya di Thailand, Singapura dan Malaysia tetapi semua itu membutuhkan waktu”kata Philippa.
Toko Tradisional Shanghai
Atelier Rebull bermula dari Istanbul, tempat apoteker Prancis Jean-César Rebull mendirikan apotek bergaya Paris pada tahun 1895. Menurut mereknya, Rebul dikreditkan dengan memperkenalkan cologne ke Turki.
Terlepas dari sejarahnya, Atelier Rebul adalah merek yang relatif baru di Asia, dengan distribusi terbatas di Jepang dan ketersediaan di Tiongkok melalui e-commerce lintas negara.
Sebelumnya, Philippa Dia memberi tahu kami bahwa penjualannya di Tiongkok telah tumbuh sekitar 50% setiap tahun sejak diluncurkan empat tahun lalu.
Tahun depan, merek tersebut akan tersedia di pasar domestik Tiongkok dengan pembukaan toko tradisionalnya.
Tidak seperti toko yang berdiri sendiri pada umumnya, toko tradisional Atelier Rebul akan menawarkan layanan kustomisasi khasnya.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala