Pemesanan haji tidak dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya pada tahun 1443 H dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara kedua negara yang diwakili oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama Republik.
Jakarta (Andara) – Kementerian Agama mengumumkan besaran kuota haji reguler dan khusus haji 1443 Hijriah telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Alokasi haji tahun 1443 H tidak dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara kedua negara yang diwakili oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama Republik Indonesia. pengalokasiannya dilakukan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui e-Hajj,” kata Dirjen Penyelenggara Hillman Latif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Latif kemudian mencatat, kuota haji reguler dan khusus dibagikan sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Secara formal, melalui e-Hajj, pemerintah Arab Saudi telah mengalokasikan 92.825 reservasi untuk jemaah haji reguler Indonesia dan 7.226 reservasi untuk haji khusus.
Penetapan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi baru dirilis pada pertengahan April saat wabah. Seiring berjalannya waktu, informasi mengenai konfirmasi kuota haji semakin langka dan seperti biasa pembahasan Nota Kesepahaman dilakukan sejak Desember tahun sebelumnya.
Berita Terkait: Wapres berterima kasih kepada Arab Saudi atas hibah kuota haji
Latif memperkirakan pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji berdasarkan data bahwa persentase jemaah haji Indonesia pada tahun sebelumnya tidak tepat delapan persen.
Kuota jemaah haji tahun ini lebih rendah dari perkiraan yang dibahas saat membahas biaya penyelenggaraan haji (BPIH) pada pertengahan April dengan Kementerian Agama dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berita Terkait: Menkeu imbau para pihak untuk segera mempersiapkan pelayanan haji
“Namun, tahun ini kami tetap bersyukur masih ada jemaah haji Indonesia yang bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji,” kata Latif.
Kementerian Agama saat ini sedang fokus menyiapkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia di dalam dan luar negeri. Kemenhub terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan mitra di luar negeri sambil mematangkan persiapan pelayanan bagi wisatawan Indonesia.
“Kami berharap situasi segera kembali normal, sehingga tahun depan kuota haji reguler dan haji khusus kembali normal,” pungkasnya.
Berita Terkait: SAR siapkan staf untuk lokasi wisata di Ternet
Berita Terkait: Pengunjung tertarik ke lokasi wisata di Bezizir Celadon
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala