JAKARTA: Sebagian besar pengembangan kecerdasan buatan (AI) saat ini terjadi di tempat lain, namun investor di Indonesia dan luar negeri siap memanfaatkan teknologi mutakhir yang menjanjikan untuk membuka peluang di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Tren ekonomi makro negara tersebut, ditambah dengan populasi yang relatif muda dan semakin paham teknologi, dipandang sebagai menciptakan peluang tanpa akhir bagi perusahaan rintisan lokal untuk mengejar AI.
Penggunaan AI meningkat setiap hari, dan menurut sebuah studi oleh perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di AS, Kearney, AI dapat menyumbang US$1 triliun (RM4,6 triliun) untuk ekonomi ASEAN pada tahun 2030.
Perusahaan modal ventura (VC) lokal dan regional yang diwawancarai oleh The Jakarta Post tertarik dengan aktivitas bisnis supercharging AI di Indonesia.
“Dengan model bisnis dan produk yang tepat, solusi AI jelas merupakan peluang investasi yang bagus,” kata Edward Ismawan Chamdani, mitra pengelola di perusahaan VC Gayo Capital dan Ideosource. “Pasti akan ada uang yang berasal dari proyek AI.”
Ketika perusahaan teknologi terbesar dunia didirikan selama penurunan, katanya, karena masalah baru dan ketidakefisienan menjadi lebih jelas, “investor akan selalu melihat ukuran pasar potensial dan melihat apakah itu cukup besar untuk mendukung kisah pertumbuhan.”
Edmond Carulli, wakil presiden investasi di LivingLab Ventures, mengatakan: “Di Indonesia, masuk akal untuk berinvestasi dan mencoba teknologi baru seperti AI. Sisi baiknya bahkan lebih besar daripada risiko kegagalan.
Wakil Presiden OpenSpace Tania Lestari setuju: “AI adalah salah satu tema utama yang telah kami identifikasi sebagai area dengan potensi pertumbuhan besar selama beberapa tahun ke depan.”
OpenSpace telah berinvestasi dalam platform operasi pembelajaran mesin end-to-end tanpa kode yang berbasis di Singapura, Datture, yang diyakini mengatasi masalah utama dari bakat AI yang langka dan mahal di perusahaan kecil atau organisasi tradisional yang baru dalam pengembangan AI.
Edmond menjelaskan bahwa modal ventura telah memainkan peran penting dalam mempromosikan inovasi AI.
“Lebih banyak investasi di bidang ini berarti pertumbuhan yang lebih cepat dan adopsi yang lebih cepat.” – Jakarta Post/ANN
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala