Jakarta (Andara) – Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah China dalam menanggulangi kejahatan transnasional, kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Hamonangan Laoli.
“Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh peran kunci China dalam membantu negara-negara ASEAN menyelesaikan kejahatan transnasional,” kata Laoli dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Hal itu disampaikan Menkeu saat menerima kunjungan kehormatan Dubes China untuk Indonesia Lu Kang di Kantor Kementerian.
Sebagai Mitra Dialog ASEAN, China memainkan peran kunci dalam membantu negara-negara anggota ASEAN dalam mengelola kejahatan transnasional secara lebih efektif, dan oleh karena itu, menurut Laoli, harus meningkatkan kerja sama di bidang ini.
“Indonesia dan China perlu meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam penegakan hukum,” tegasnya.
Berita Terkait: 2.278 perusahaan Indonesia terdaftar di GAC of China
Dalam pertemuan tersebut, Menteri dan Dubes Lu membahas Perjanjian Kerjasama Indonesia-China yang meratifikasi Perjanjian Bantuan Hukum Bersama antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat China yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006. Sesuatu.
“Kami menandatangani perjanjian bantuan timbal balik, yang diakui (oleh hukum kami), tetapi kami tidak memiliki perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan China,” kata Laoli.
Laoli dan Lu membahas kerja sama di bidang imigrasi dan kekayaan intelektual berdasarkan perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 2019 antara Kementerian dan National Intellectual Property Management of China (CNIPA).
Menkeu mencatat, hubungan antar negara semakin meningkat ketika Kedutaan Besar China di Jakarta menyumbangkan tiga unit kamera pendeteksi suhu tubuh kepada Direktorat Imigrasi Kementerian Imigrasi selama wabah Pemerintah-19 tahun 2020.
Sementara itu, Dubes Lu mengatakan setuju bahwa Indonesia dan China harus meningkatkan kerjasama untuk menangani kejahatan transnasional.
Kerja sama antara China dan Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengelola kejahatan transnasional,” kata Dubes.
Berita Terkait: Uji coba kereta api berkecepatan tinggi bersamaan dengan KTT G20
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala