Indonesia akan beralih ke penggunaan biodiesel B40, yang mengandung 40% minyak sawit, mulai tahun depan.
Perubahan ini akan menggantikan campuran B35 yang ada saat ini, yang mengandung 35% biodiesel berbahan dasar minyak sawit. Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia bertujuan untuk meningkatkan campuran biodiesel untuk mengurangi impor energi dan meningkatkan konsumsi minyak sawit dalam negeri.
Kementerian Energi memperkirakan peralihan ke B40 akan meningkatkan konsumsi biodiesel secara keseluruhan secara signifikan, hingga mencapai 16 juta kiloliter pada tahun mendatang. Pergeseran ini merupakan bagian dari strategi Indonesia yang lebih luas untuk memanfaatkan sumber daya kelapa sawit yang berlimpah untuk kebutuhan energi, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor dan mendukung perekonomian nasional.
Awal pekan ini, Kementerian Energi berhasil menguji campuran biodiesel B40 untuk pertama kalinya di kereta api.
Hal ini menandai tonggak penting dalam tahap percontohan biodiesel di negara ini. Selain transportasi kereta api, kementerian berencana memperluas uji coba biodiesel B40 sepanjang tahun hingga mencakup mesin pertanian, pembangkit listrik, dan industri pelayaran.
Pengujian ini dirancang untuk memastikan kinerja senyawa dan penerapannya di berbagai bidang sebelum penerapannya secara luas.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala