Bagikan artikelnya
Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan akses internet di seluruh negeri.
Meskipun Indonesia memiliki jangkauan internet yang bagus, namun masih terdapat zona-zona kosong dan kecepatan upload dan download tidak begitu cepat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Budi Ari Setiadi, menguraikan visi Indonesia Digital 2045.
Visi tersebut menguraikan rencana untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia hingga lebih dari 30 kali lipat dari sekarang.
Berbicara pada konferensi pers, Menteri Chettyadi menjelaskan, “Kecepatan internet di Indonesia masih lambat. Kami berada di 24,9 Mbps. Visi Digital Indonesia menargetkan mencapai 765 Mbps pada tahun 2045, yang merupakan lompatan 30 kali lipat dalam 21 tahun ke depan.
@christabellatravels Saya menyukai nasihatnya di akhir! #DigitalNomad #kariertiktok #kehidupan nomaden digital #DigitalNomads #Percakapan Bisnis ♬ Suara Asli – Krista👩🏼💻✈️ Digital Nomad
Ini merupakan kabar baik tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi para digital nomad, wisatawan, dan mereka yang memiliki bisnis di Tanah Air.
Dengan adanya rencana 21 tahun ini, pemerintah Indonesia berharap dapat mengambil pendekatan kolaboratif untuk mewujudkan impian tersebut.
Menteri Chetty mengatakan kepada wartawan, “Pemahaman bersama dan [a series of] Dibutuhkan langkah-langkah implementasi yang terukur dan koheren antara pemerintah, swasta, dan lembaga-lembaga sosial. Dan pihaknya berharap akan ada dukungan tulus dan tindakan tindak lanjut dari setiap lembaga pemerintah [is realized]. Masing-masing pihak mempunyai peran dan sinergi dengan sektor swasta dan pemerintah juga harus diwujudkan.
@vivianyunn Saya berharap untuk datang ke sini setiap hari #Payanapali #polycoworkingspace #DigitalNomad #Ruang kerja bersama #polytravel #Perjalanan Sendiri #Bekerja dan bepergian #Poli #Keong #suku #Pemilik bisnis #Memulai bisnis saya ♬ Suara Asli – Vivian Yun
Beberapa OG digital nomads di Bali telah memposisikan Bali sebagai pusat kreatif bagi para inovator dan wirausaha selama bertahun-tahun, dan pulau ini juga menjadi pusat bagi pekerja jarak jauh.
Pulau ini diberi nama 'Silicon Bali', sebuah plesetan dari Silicon Valley, karena banyaknya perusahaan start-up, pengusaha teknologi, dan digital nomad yang menggunakan provinsi ini sebagai basisnya.
Bagi banyak orang, keseimbangan kehidupan kerja merupakan daya tarik yang besar, selain akses terhadap komunitas yang berpikiran sama dan lingkungan sosial yang dinamis, serta peluang untuk benar-benar terputus dari dunia online dan menyelami alam.
@jetsetting_jacki Sejauh ini biaya perjalanan dari Australia ke Bali sebagai digital nomad! 🇮🇩 Ini akan menjadi perhentian pertama saya sebagai digital nomad – Saya akan secara resmi meninggalkan koper saya dan melakukan perjalanan tanpa batas waktu. Ikuti digital nomad dan tips perjalanan saya 👀 #DigitalNomad #kehidupan nomaden digital #kerja jarak jauh #Pekerjaan jarak jauh dari pekerjaan rumah #Tips Perjalanan #movetobali #Bergerak Bersamaku #polytravel ♬ Suara Asli – Jetsetting Jackie | 🌎📍✈️
Situasi ini akan berlanjut dalam waktu lama jika Indonesia mogok. Kecepatan internet tidak hanya akan meningkat 30 kali lipat, tetapi juga akan memberikan akses ke area yang saat ini kosong.
Nusa Penida terkenal di antara wilayah provinsi Bali yang kekurangan akses internet dan bahkan sinyal telepon seluler.
Bupati Klungkung berjanji akan meminta pertanggungjawaban Kementerian Komunikasi dan Informatika serta perusahaan telekomunikasi swasta.
Meskipun Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan memiliki akses terhadap bunga yang layak, ruang kosong menjadi masalah bagi pebisnis, penduduk lokal, wisatawan, dan pengembara digital.
Salah satu cara terbesar yang dilakukan Indonesia untuk memudahkan digital nomaden menggunakan Bali sebagai basis adalah melalui sistem imigrasi.
Selama lebih dari satu dekade, digital nomad masih berada di wilayah abu-abu dalam sistem imigrasi di Indonesia.
Beberapa digital nomad menggunakan visa pra-investasi sambil menjajaki peluang bisnis di Indonesia dan bekerja jarak jauh; Yang lain telah menggunakan visa sosial budaya.
Direktorat Jenderal Imigrasi telah memperkenalkan kebijakan visa emas khusus untuk individu dan bisnis dengan kekayaan bersih tinggi.
Visa ini ditujukan bagi mereka yang bekerja di industri teknologi, meskipun terbuka bagi siapa saja yang memiliki dana.
Kebijakan Golden Visa yang baru memungkinkan individu berkualifikasi tinggi dan memiliki kekayaan bersih tinggi untuk tinggal dalam skema gaya investasi dengan masa tinggal 5-10 tahun.
Pelamar yang mengajukan permohonan sebagai investor perorangan asing harus menginvestasikan USD 2,5 juta (Rp 38 miliar) atau USD 5 juta (Rp 76 miliar) untuk visa 10 tahun.
Ini adalah kategori visa yang benar-benar eksklusif, sehingga imigrasi Indonesia akan memperkenalkan kategori baru lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
Visa pekerja jarak jauh, E33G, tersedia bagi digital nomad yang ingin tinggal di negara tersebut hingga satu tahun dan dapat menunjukkan gaji sebesar USD 60,000 p/a.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala