JAKARTA, Indonesia (AP) — Petugas penyelamat telah menemukan lebih banyak mayat dari berton-ton lumpur setelah tanah longsor melanda desa pegunungan di Kepulauan Natuna yang terpencil di Indonesia, sehingga jumlah korban tewas menjadi 32 orang, kata para pejabat Kamis.
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menggulingkan pegunungan di sekitarnya pada Senin, mengubur 30 rumah di desa Genting, pulau kecil terpencil di kepulauan Natuna di tepi Laut China Selatan, kata Badan SAR Nasional dalam sebuah pernyataan.
Abdul Rahman mengatakan pihak berwenang telah mengerahkan hampir 700 penyelamat, termasuk polisi dan militer, dengan peralatan berat untuk mencari 22 orang yang masih hilang yang terjebak di rumah-rumah yang tertimbun tanah longsor sedalam 4 meter (13 kaki). Mengepalai Badan Pencarian dan Pertolongan Natuna.
“Cuaca yang membaik memungkinkan kami menemukan lebih banyak jenazah,” kata Rahman dalam pernyataan video.
Delapan orang diselamatkan hidup-hidup dengan luka-luka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suhariando, Kamis. Mereka dibawa pada Senin malam ke rumah sakit di kota Pontianak di pulau Kalimantan, sekitar 300 kilometer (186 mil) dari Genting, tetapi satu meninggal di laut dalam perjalanan.
Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh hujan lebat di sekitar area bencana. Cuaca telah memaksa upaya pencarian dihentikan beberapa kali, sementara jalur komunikasi putus dan listrik telah menghambat operasi, kata Suharianto, yang seperti banyak orang Indonesia menggunakan nama yang sama.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan orang hilang,” kata Suhariento, menambahkan bahwa anjing pelacak juga dikerahkan dalam pencarian.
Dua helikopter dan beberapa kapal tiba di pulau itu dari Jakarta dan pulau-pulau terdekat pada hari Rabu membawa petugas penyelamat, tim medis, dan pasokan bantuan termasuk tenda, selimut, dan makanan.
Sekitar 1.300 orang mengungsi akibat tanah longsor hari Senin, yang dibawa ke empat tempat penampungan sementara, kata Suharianto. Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan meningkat.
“Sejauh ini bantuan sudah sampai kepada yang membutuhkan,” katanya.
Hujan yang tidak sesuai musim dan air pasang dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan puluhan tanah longsor dan banjir yang meluas di sebagian besar wilayah Indonesia, rangkaian 17.000 pulau tempat jutaan orang tinggal di lereng bukit atau dekat dataran banjir yang subur di dekat sungai.
Pada November 2022, tanah longsor yang dipicu gempa berkekuatan 5,6 SR di Siangjur, Jawa Barat, menewaskan sedikitnya 335 orang, sepertiga di antaranya anak-anak.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala