JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Kesehatan memastikan Indonesia telah membentuk sistem surveilans influenza melalui Influenza Surveillance and Response System (GISRS) World Health Organization (WHO) untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit.
“Melalui GISRS, kami akan memperoleh informasi tentang epidemiologi dan virologi influenza berbasis laboratorium, serta untuk deteksi dini dan respon (seperti penggunaan) untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian penyakit nasional,” ujar Direktur Penyakit Menular. Dan kontrol Kemenkes kata Imran Bambudi.
Bambudi mengatakan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, bahwa WHO telah menyiapkan GISRS sebagai salah satu platform untuk melakukan pengawasan wabah influenza dan Covid-19.
Ia menjelaskan, Indonesia telah mendaftarkan surveilans Influenza Like Illness (ILI)-Severe Acute Respiratory Infection (SARI) sebagai bagian dari GISRS mengikuti pedoman WHO untuk memantau dinamika kasus non-influenza Covid-19.
Surveilans ILI-SARI bertujuan untuk memberikan informasi berguna kepada petugas sektor kesehatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan program atau tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit melalui intervensi, manajemen sumber daya klinis atau rekomendasi kasus per kasus.
Pemantauan ILI-SARI dapat digunakan untuk menentukan masalah sistem pernapasan dengan memperhatikan gejala yang muncul, kata Bambudi.
Parameter surveilans ILI untuk pasien rawat inap meliputi demam melebihi 38°C dan batuk yang berlangsung kurang dari 10 hari.
Parameter surveilans SARI untuk pasien rawat inap adalah riwayat demam, termasuk episode suhu tubuh melebihi 38°C dan batuk yang berlangsung kurang dari 10 hari.
“Sampel uji kasus ILI dan SARI dari swab hidung dan tenggorokan dikirim ke laboratorium sentinel, yang kemudian dikirim ke Laboratorium Rujukan Nasional Profesor Dr Sri Omijati (akhirnya) dan dilaporkan ke GISRS,” jelasnya.
Surveilans ILI dilakukan di 31 puskesmas di 27 provinsi, dan surveilans SARI dilakukan di 14 rumah sakit di 10 provinsi, sedangkan rumah sakit tersebut merupakan bagian dari jaringan GISRS.
Dalam upaya penanggulangan wabah influenza melalui pencegahan dan pengendalian, Bambudi mengharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pengawasan yang berkualitas.
Berita terkait: Kasus flu burung pada manusia masih rendah: Pemerintah
Berita terkait: Belum ada arahan WHO untuk memperlakukan Covid sebagai flu biasa: Kementerian
Berita terkait: Orang Indonesia di atas 60 tahun memprioritaskan mendapatkan vaksin flu
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala