Singtel Ini telah bermitra dengan perusahaan telekomunikasi Indonesia Telkomdan Badan Energi Indonesia Kekuatan Metco untuk proyek pusat data pertamanya di Indonesia. Ini adalah pasar ketiga bagi Singtel yang memanfaatkan strategi pusat data regionalnya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur digital yang penting bagi pertumbuhan ASEAN.
Penandatanganan perjanjian tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Virjotmodjo, CEO Singtel Group Yuen Kuan Moon dan CEO Telkom Ririek Adriansyah. MoU antara Singtel dan mitra lama Telkom April untuk bekerja sama di bidang pusat data.
Singtel, Telkom dan Metco Power juga menggelar peresmian pusat data hyperscale baru yang berlokasi di Kapil Industrial Park di pesisir timur Batam. Kompleks pusat data akan dikembangkan dalam tiga tahap seluas 8 hektar dan akan memiliki kapasitas operasional penuh sebesar 51 MW sedangkan tahap awal proyek akan menyediakan sekitar 20 MW. Ini akan dibangun dengan standar terbaru untuk keandalan, keamanan, dan keberlanjutan dengan sumber daya ganda termasuk energi bersih dan terbarukan dari Metco Power dan konektivitas yang lebih baik dari Telkom dan Singtel untuk melayani bisnis hyperscaler, multinasional, dan lokal di Indonesia dan Singapura. Pusat data tersebut akan dimiliki mayoritas oleh Telkom, dengan Singtel dan Metco Power sebagai pemegang saham minoritas.
Andrew Lim, Chief Commercial Officer, Singtel Regional Data Center Business, mengatakan, “Kemitraan strategis dengan Telkom dan Metco Power di Batam ini menandai langkah pertama kami ke pasar pusat data di Indonesia. Sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan inti dari rencana ekspansi kami di pasar dengan pertumbuhan tinggi. Rekam jejak kami dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan pusat data dikombinasikan dengan keahlian mendalam Telkom dan Metco Power di bidangnya masing-masing akan membuktikan kemitraan yang kuat.
Permintaan Indonesia akan layanan digital dan cloud tumbuh secara eksponensial karena nilai ekonomi digitalnya diproyeksikan tumbuh. [$130 billion (€122.08 billion)] Pada tahun 2025. Ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pasar pusat datanya lebih dari 11% setiap tahun. [$2 billion (€1.88 billion)] Pada tahun 2025. Sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus utama Indonesia, Batam menjadi pilihan yang menarik untuk meluncurkan kerjasama ini.
“Dengan lokasinya, kapasitas lahan yang luas, dan konektivitas yang kaya ke Singapura, Indonesia, dan seluruh dunia, Batam diharapkan dapat meningkatkan limpahan investasi akibat keterbatasan lahan dan listrik di pasar tetangga. Pengembangan bersama dari data hyperscale terbaik di kelasnya center di Batam akan memberikan alternatif yang kuat bagi pelanggan regional. “Faktanya, pelanggan hyperscale kami ingin mengembangkan infrastruktur cloud computing mereka untuk melayani wilayah APAC sekaligus dekat dengan Singapura. Proyek perdana ini akan memamerkan penawaran satu atap unik kami ke lokal dan bisnis internasional mencari dukungan untuk mengembangkan kehadiran mereka di Indonesia,” kata Lim.
Selain di Indonesia, Singtel sedang mengembangkan pusat data berkapasitas 20 MW di Thailand bekerja sama dengan Gulf Energy dan AIS. Itu menambah kapasitas di Singapura dengan konstruksi baru di Tuas. Kedua pusat data tersebut diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2025.
Komentari artikel ini di bawah atau melalui Twitter: @Vanila Plus Atau @jcvplus
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala