JAKARTA, 29 Sep (Reuters) – Tekanan pada rupiah Indonesia kemungkinan bersifat sementara, kata seorang pejabat senior bank Indonesia, Kamis.
Edi Susianto, kepala departemen manajemen moneter bank sentral, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa BI akan memprioritaskan kebijakan yang mendukung mekanisme pasar dan tidak memerlukan kontrol modal.
Rupee mencapai titik terlemahnya sejak April 2020 pada hari Rabu karena beberapa mata uang secara global berada di bawah tekanan di tengah reli berkelanjutan dalam dolar AS.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Eddy berharap nilai tukar rupiah akan kembali ke level yang lebih kuat di akhir tahun, mencerminkan prospek ekonomi Indonesia yang kuat. Dia menolak untuk berbagi penilaian BI terhadap fundamental rupee.
“Saya yakin begitu volatilitas dan sentimen di pasar mereda, kita akan mencapai nilai fundamental (rupiah),” katanya.
Namun, dia memperkirakan beberapa volatilitas di pasar valuta asing dalam beberapa minggu mendatang karena pasar berspekulasi tentang berapa banyak lagi Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi AS.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Gayathri Suryo dan Stefano Suleiman melaporkan; Diedit oleh Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Selandia Baru akan menghadapi Indonesia atau Guinea pada pertandingan pertama mereka di Olimpiade Paris
Prospek Boom Nikel Indonesia di Tengah Tantangan Sistematis dari Batubara | IFRI
Mengungkap Enigma: Menyelami Permainan Meja dari Blackjack hingga Baccarat di Las Vegas