Dalam foto yang dirilis Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia (BASARNAS), petugas penyelamat mencari korban di lokasi tanah longsor di Suva, Pulau Sulawesi, Indonesia, Rabu, 10 Juli 2024.- Picture AP
Pencarian 30 orang yang terjebak dalam tanah longsor di sebuah tambang emas ilegal di pulau Sulawesi, Indonesia selama akhir pekan, dihentikan pada hari Rabu karena hujan yang terus berlanjut.
Tim penyelamat Indonesia mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyelesaikan pencarian 12 orang yang hilang setelah tanah longsor di dekat tambang emas ilegal menewaskan sedikitnya 27 orang. AFP dilaporkan.
Pada hari Minggu, tanah longsor besar menyapu desa terpencil Bon Bolango di provinsi Korandalo, mengubur kamp darurat yang dihuni lebih dari 100 penduduk desa pencari emas di daerah pegunungan. Penduduk desa sedang menggali bongkahan emas ketika bencana terjadi dan berton-ton lumpur berjatuhan di perbukitan sekitarnya.
Heriando, kepala kantor pencarian dan penyelamatan provinsi, mengatakan operasi pencarian dihentikan pada Rabu sore karena hujan lebat. Tim penyelamat belum dapat menemukan orang hilang sejauh ini, katanya.
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional mengatakan pada hari Rabu bahwa 92 penduduk desa selamat dari tanah longsor. 18 di antaranya berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat dengan luka-luka. Dikatakan 23 jenazah, termasuk seorang anak laki-laki berusia 4 tahun, ditemukan dan 30 orang hilang.
Lebih dari 1.000 orang, termasuk personel militer, saat ini terlibat dalam pencarian, kata Eddie Bragoso, direktur operasi badan tersebut.
Ia mengatakan TNI AU akan mengirimkan helikopter untuk mempercepat operasi penyelamatan yang dilanda hujan lebat, tanah tidak stabil, dan medan yang berat.
Foto-foto yang dirilis oleh badan tersebut menunjukkan sebuah ekskavator memindahkan berton-ton tanah dan batu yang menghalangi akses ke lokasi tersebut.
Operasi penambangan informal merupakan hal yang umum di Indonesia, sehingga memberikan penghidupan yang terbatas bagi ribuan pekerja dalam kondisi yang berisiko tinggi mengalami cedera serius atau kematian. Tanah longsor, banjir, dan runtuhnya terowongan adalah beberapa bahaya yang dihadapi para penambang. Pengolahan bijih emas melibatkan merkuri dan sianida yang sangat beracun, yang sering kali digunakan oleh para pekerja dengan sedikit atau tanpa perlindungan.
Kecelakaan besar terakhir yang terkait dengan tambang di negara ini terjadi pada bulan April 2022, ketika tanah longsor melanda tambang emas ilegal di Kabupaten Mandeling Natal, Sumatera Utara, menewaskan 12 perempuan yang mendulang emas.
Para pemerhati lingkungan telah berkampanye selama bertahun-tahun di seluruh negeri, khususnya di Sulawesi, untuk menghentikan kegiatan-kegiatan tersebut. Longsornya hari Minggu menghidupkan kembali seruan mereka.
“Pemerintah setempat berkontribusi terhadap bencana mematikan ini dengan membiarkan operasi penambangan emas ilegal terus berlanjut di wilayah tersebut,” kata Muhammad Jameel, kepala urusan hukum di Jaringan Advokasi Tambang, sebuah badan pengawas lingkungan hidup.
Dia mengatakan banyak orang, mulai dari pekerja lahan hingga pejabat dewan daerah dan petugas polisi, yang harus disalahkan atas penambangan emas ilegal.
“Jaringan mafia ini tampaknya membantu melindungi para penambang dari penegakan hukum, bahkan ketika mereka merusak hutan lindung,” kata Jameel. “Ketika sumber daya alam seperti sungai, hutan, tanah dan laut rusak, maka hal ini merupakan kerugian total bagi perekonomian negara.”
Meningkatnya jumlah tambang telah lama dianggap sebagai penyebab kerusakan lingkungan di daerah dataran tinggi, memperburuk banjir dan tanah longsor, kata Ferdi Hasiman, analis pertambangan dan energi di Alpha Research and Datacenter.
“Banjir bandang dan tanah longsor akan terus terjadi jika penambangan liar dan deforestasi terus merajalela,” kata Hasiman. “Kami mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk memperluas upaya untuk menutup penambangan emas ilegal di seluruh negeri.”
dengan masukan dari lembaga.
Temukan kami di YouTube
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala