Seminar Bi-Union Spirit of Process (SOP) dan Publishing Ministries Leadership yang diadakan di Universitas Advent Indonesia di Bandung dari tanggal 28 Juni hingga 2 Juli berakhir dengan pembaruan komitmen dari sekitar 200 pemimpin dan eksekutif penerbitan dari seluruh negeri. Selama konferensi lima hari, para pemimpin mendorong para delegasi untuk mengambil pekerjaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk membangun para perintis yang memulai pekerjaan mereka di Indonesia 134 tahun yang lalu.
Roger Kaderma, Presiden Gereja Advent Divisi Asia-Pasifik Selatan, mendesak para peserta untuk mencurahkan bakat, waktu dan sumber daya mereka sepenuhnya untuk pekerjaan Injil. Dia mengingatkan para delegasi tentang pengorbanan para misionaris mula-mula, terutama penginjil sastra yang mendirikan kehadiran Advent di Indonesia pada tahun 1889. Semangat dan komitmen mereka yang tak tergoyahkan telah berfungsi sebagai seruan bagi para eksekutif dan eksekutif penerbitan saat ini.
“Tidak semua orang terpanggil menjadi pengurus, pengajar atau penginjil, tetapi setiap orang mendapat tempat dalam bidang karya karya Tuhan yang luas,” kata Kaderma.
Bi-Union SOP dan Publishing Ministries Leadership Seminar memberikan kesempatan bagi para peserta untuk merenungkan warisan penginjilan sastra Advent yang bertahan lama di Indonesia. Para delegasi memuji orang-orang yang datang sebelum mereka tanpa henti menyebarkan alasan Advent dan menyebarkan pesan iman. Konferensi tersebut berfungsi sebagai pengingat bahwa mereka harus melanjutkan upaya perintisan mereka dan menyebarkan pekabaran Advent ke setiap sudut negara.
Terinspirasi oleh pengorbanan masa lalu, para delegasi menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan gerakan Injil di Indonesia. Konferensi tersebut menekankan pentingnya strategi penerbitan yang efektif, penggunaan teknologi terkini, dan keterlibatan dengan audiens yang beragam untuk berbagi pesan harapan dan keselamatan.
Seminar itu juga menekankan pentingnya memperluas pekerjaan para misionaris masa awal. Peserta memperoleh pengetahuan dan wawasan praktis untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka dalam pelayanan penerbitan. Lokakarya, ceramah, dan diskusi panel berfokus pada teknik, saluran distribusi yang efektif, dan penggunaan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih besar.
“Seminar itu berfungsi sebagai panggilan untuk melayani para delegasi, mengingatkan mereka bahwa mereka adalah bagian penting dari pekerjaan Advent di Indonesia,” kata penyelenggara. “Perwakilan memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan iman, harapan dan cinta kepada masyarakat Indonesia. Melalui kiprah mereka di kementerian penerbitan….dengan komitmen yang kuat pada layanan dan penekanan pada inovasi, para pemimpin ini siap mempertahankan .Momentum injil di Indonesia, upaya rintisan masa lalu dilakukan dengan semangat dan tujuan.Menjamin navigasi,” kata mereka.
Itu Versi asli Cerita ini diterbitkan di bagian Asia-Pasifik Selatan situs berita.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala