Jet tempur Su-30 Rusia menerbangkan dua serangan mendadak di atas Pulau Ular dan menjatuhkan bom fosfor sehari setelah “niat baik” berkurang.
Militer Ukraina menuduh Rusia melakukan serangan menggunakan amunisi fosfor pembakar di Pulau Ular, hanya sehari setelah Moskow menarik pasukannya dari singkapan berbatu di Laut Hitam.
Valery Zaloghny, panglima tentara Ukraina, mengatakan di Telegram pada hari Jumat bahwa dua serangan mendadak jet tempur Su-30 Rusia menjatuhkan bom fosfor yang diluncurkan di atas pulau itu dari Krimea yang dikuasai Rusia.
“Hari ini sekitar pukul 18:00 … Pesawat Su-30 Angkatan Udara Rusia dua kali melakukan serangan dengan bom fosfor di pulau Zmenyi,” kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama lain untuk Pulau Ular.
Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan penarikannya dari pulau itu pada hari Kamis sebagai “isyarat niat baik” yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Moskow tidak akan mengganggu upaya PBB untuk mengatur ekspor biji-bijian yang dilindungi dari pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.
Militer Ukraina pada hari Jumat menuduh Rusia tidak dapat “menghormati bahkan pernyataan mereka”.
Rekaman video yang menyertai pernyataan Ukraina menunjukkan sebuah pesawat menjatuhkan amunisi setidaknya dua kali di pulau itu dan apa yang tampak seperti garis putih naik di atasnya.
Serangan udara Rusia pada drone Pulau Ular setelah penarikan mereka.
Hancurkan senjata yang tidak bisa mereka evakuasi? pic.twitter.com/SsfGLVx7kK– Ilya Ponomarenko (IIAPonomarenko) 1 Juli 2022
Senjata fosfor, yang meninggalkan tanda putih khas di langit, adalah senjata pembakar yang dilarang digunakan terhadap warga sipil berdasarkan perjanjian internasional tetapi diizinkan untuk tujuan militer.
Ukraina telah menuduh Rusia menggunakan bom fosfor beberapa kali sejak invasinya pada akhir Februari, termasuk di wilayah sipil, tuduhan yang dibantah Moskow.
Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia terpaksa mundur dari pulau itu setelah menjadi sasaran rentetan artileri dan tembakan roket.
Pulau Ular terletak di lepas pantai Ukraina, sekitar 35 kilometer (22 mil) dari Delta Danube, dan sudah menjadi zona militer terbatas sebagai pos perbatasan Ukraina sebelum perang dimulai.
More Stories
Jepang: Topan Shanshan: Jutaan orang diminta mengungsi setelah salah satu topan terkuat dalam beberapa dekade melanda Jepang
Seorang Israel yang diselamatkan meminta Hamas untuk membuat kesepakatan dengan tahanan tersebut
Seorang wanita Amerika tewas dan 5 lainnya diselamatkan setelah sebuah kapal Viking tenggelam di lepas pantai Norwegia