Setidaknya tiga tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka dalam “beberapa” serangan rudal Israel di Suriah, menurut media pemerintah.
Pada hari Minggu, kantor berita SANA mengatakan serangan rudal terjadi pada pukul 20:50 (17:50 GMT) dan menargetkan “beberapa titik” di pedesaan dekat ibukota Damaskus dan provinsi pesisir Tartus.
SANA, mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pasukan pertahanan udara Suriah menangkis “serangan” dan menembak jatuh beberapa rudal.
“Agresi itu menyebabkan kematian tiga tentara dan melukai tiga lainnya,” tambahnya.
Serangan ke Damaskus datang dari tenggara ibukota Libanon, Beirut, sedangkan serangan ke Tartus datang dari Mediterania.
Selain korban tewas, serangan itu menyebabkan “kerusakan material,” kata sumber militer kepada SANA.
Militer Israel menolak berkomentar.
Sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di dalam negeri, menargetkan situs-situs pemerintah serta pasukan koalisi yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah. Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah, tetapi IDF telah membela mereka seperlunya untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang, juga melaporkan serangan hari Minggu, mengatakan serangan itu menargetkan pangkalan pertahanan udara di provinsi Tartus, di mana kelompok-kelompok yang didukung Iran aktif.
Observatorium, yang memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah, mengatakan situs di Tartus terletak delapan kilometer dari pangkalan Rusia.
Dia menambahkan bahwa ambulans bergegas ke lokasi penggerebekan di Tartous.
Ia menambahkan bahwa dua rudal juga menghantam posisi militer pemerintah Suriah di daerah Al-Qutayfah di pedesaan Damaskus.
Serangan Israel lainnya yang baru-baru ini dilaporkan di Suriah termasuk serangan di dekat Damaskus yang menewaskan tiga tentara Suriah bulan lalu. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas militer dan “depot senjata Iran”.
Warga sipil juga terluka dalam serangan Israel.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan pada awal Juli bahwa serangan Israel dilakukan dari Mediterania dekat kota Hamidiya, selatan kota Tartus, melukai dua warga sipil.
Media pemerintah juga melaporkan bahwa penembakan Israel pada hari Jumat melukai dua warga sipil di Suriah selatan dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Zina Khader dari Al-Jazeera, dalam sebuah laporan dari Beirut, mengatakan bahwa Israel baru-baru ini membom sebuah pelabuhan di kota pesisir Latakia serta Bandara Damaskus, mengingat landasan pacu di sana tidak dapat digunakan selama berminggu-minggu.
“Bagi Israel, tujuan terbesar adalah mencegah Iran membangun pangkalan di perbatasannya dengan Suriah, seperti yang dilakukan sekutu Iran, Hizbullah di Lebanon,” katanya. Israel juga ingin menghentikan pengiriman senjata canggih dari Iran ke Hizbullah.
“Serangan seperti itu sering tertahan, tetapi risiko eskalasi lebih lanjut ada,” tambahnya.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mampu mengubah gelombang perang saudara di negaranya, dengan bantuan tegas dari kelompok proksi Iran dan dengan intervensi militer Rusia pada tahun 2015.
Konflik dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai untuk demokrasi dan pembunuhan hampir setengah juta orang sejak 2011.
Setengah dari populasi pra-perang negara itu terpaksa meninggalkan rumah mereka.
More Stories
Jepang: Topan Shanshan: Jutaan orang diminta mengungsi setelah salah satu topan terkuat dalam beberapa dekade melanda Jepang
Seorang Israel yang diselamatkan meminta Hamas untuk membuat kesepakatan dengan tahanan tersebut
Seorang wanita Amerika tewas dan 5 lainnya diselamatkan setelah sebuah kapal Viking tenggelam di lepas pantai Norwegia